Langsung ke konten utama

Tinjauan Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam penyusunan karya ilmiah baik jenjang Sarjana, Magister, Doktor aka nada kesamaan dalam penyusunannya, seperti yang dikatakan oleh Radjasa bahwa dari ketiga jenjang tersebut materinya akan sama, hanya saja terdapat bagian lebih spesifik yang akan membedakannya.
Setiap penelitian ilmiah akan banyak bersandarkan dan bergantung kepada kepustakaan. Dan seperti yang dimaklumi bahwa hasil penelitian yang sudah ada belumlah bersifat final. Artinya masih terbuka kesempatan bagi orang lain untuk mengoreksi dan bila perlu menguji hasilnya agar ada kesempurnaan. Untuk dapat mempersoalkannya harus betul-betul mendalami mengenai tulisan-tulisan dari kepustakaan.
Salah satu bagian yang penting dalam karya ilmiah adalah tinjauan pustaka, kita ingat bahwa karya tulis ilmiah adalah karya yang ditulis berdasarkan prosedur-prosedur ilmiah. Oleh karena itu,makalah ini melanjutkan dari pembahasan sebelumnya dan akan membahas tentang tinjauan pustaka.

B.     Rumusan Masalah
Mengingat pentingnya pembahasan ini, penulis akan memfokuskan dengan beberapa rumusan masalah :
a.       Apa pengertian tinjauan pustaka?
b.      Apa tujuan dan fungsi tinjauan pustaka?
c.       Bagaimana cara penyusunan tinjauan pustaka?

C.    Tujuan
a.       Memahami dan mengenal tinjauan pustaka
b.      Memahami tujuan dan fungsi penggunaan tinjauan pustaka
c.       Mengetahui cara penyusunan tinjauan pustaka



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topic yang akan kita teliti[1], beberapa pengertian tinjauan pustaka a)  Tinjauan pustaka sering juga disebut kajian atau telaah pustaka (literature review), b) Tinjauan pustaka adalah kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan, c) Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) kita lakukan.
Suatu penelitian didasarkan pada penelitian atau kajian sebelumnya hasil penelitian/kajian sebelumnya dijadikan landasan dalam menentukan topik, permasalahan, arah, tujuan penelitian/kajian Tinjauan pustaka penting untuk menentukan kedudukan hasil penelitian terhadap penelitian sebelumnya untuk menentukan bobot penelitian agar penulis/peneliti tidak terjebak pada pandangan sempit isi studi kepustakaan dapat berbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan yang hendak dipecahkan melalui penelitian
B.     Tujuan dan fungsi Tinjauan Pustaka
Adapun tujuan tinjauan pustaka dari berbagai sumber, salah satunya yang dikemukakan oleh Dr Colid Narbuko[2]
a.       Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang akan diteliti sehingga dapat melakukan control.
b.      Menegaskan kerangka teoritis yang menjadi landasan jalan pemikiran peneliti.
c.       Mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesisnya (teori)
d.      Menghindari terjadinya pengulangan sesuatu penelitian sehingga dapat dihindari pemborosan mengenai waktu, tenaga dan biaya
Dari beberapa tujuan, penulis juga menemukan tujuan tinjauan pustaka dengan lebih sederhana, yakni tujuannya untuk menginformasikan kepada para pembaca secara mendalam dan detail tentang hasil penelitian yang terdahulu dan gunanya untuk memberi dukungan pada topik penelitian yang akan kita lakukan, menghubungkan penelitian dengan literature yang ada, mengisi celah-celah dalam penelitian sebelumnya, dan juga untuk membandingkan kelebihan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan serta menjadi perbandingan atau perbedaan.
Setelah mengetahui tujuan tinjauan pustaka, maka kita juga harus mengetahui fungsi tinjauan pustaka yaitu a) mengetahui sejarah masalah penelitian, b) membantu memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian, c) memahami latar belakang teori masalah penelitian, d) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya, e) menghindari terjadinya duplikasi penelitian, dan f) memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.[3]
a.       Mengetahui sejarah masalah penelitian
Berdasarkan sejarah masalah yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti akan mendapatkan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, aspek-aspek yang telah diteliti, prosedur-prosedur yang telah diterapkan, hasil dan hambatan yang ditemukan di dalam penelitian, dan perbedaan antara masalah yang hendak dipecahkan dengan masalah-masalah yang sudah dipecahkan orang lain. membantu memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian
b.      Memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian
Peneliti dapat memilih prosedur yang cocok atau membuat prosedur baru berdasarkan kajian tentang kelebihan dan kekurangan dari prosedur-prosedur yang ada yang telah diterapkan oleh para peneliti sebelumnya.
c.       Memahami latar belakang teori masalah penelitian
Dari hasil latar belakang teori masalah penelitian, peneliti dapat memetakan kedudukan masalah penelitiannya ke dalam perspektif cakupan pengetahuan yang lebih luas, sehingga dapat membantu peneliti dalam menjelaskan pentingnya penelitian itu dilakukan serta dampak dari hasil penelitiannya


d.      Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya
Berdasarkan kajian dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan, peneliti dapat memperkirakan manfaat hasil penelitian yang akan dilaksanakannya.
e.       Menghindari terjadinya duplikasi penelitian
Secara tidak langsung, pengkajian pustaka sebagai jaminan agar dapat menghindari duplikasi penelitian, dengan batas tertentu, suatu penelitian boleh merupakan duplikasi atau pengembangan dari penelitian lain sepanjang penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan yang berbeda untuk melengkapi maupun untuk pengembangan dari penelitian sebelumnya serta untuk memperkuat agar tidak terjadi keraguan dari hasil penelitian (plagiat)[4]
f.       Memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.
Kajian pustaka harus berfungsi sebagai kajian secara kritis tetapi singkat tentang kekhususan, manfaat dan kelemahan dari penelitian sebelumnya (bukan sekadar senarai teori atau hasil penelitian yang relevan saja), sehingga peneliti dapat memberikan pembenaran tentang pentingnya masalah tersebut diteliti.
C.    Penyusunan tinjauan pustaka
Sebelum peneliti akan menyusun tinjauan pustaka, maka harus ditentukan dahulu topik penelitian, Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian atau sebagai tema pokok dari suatu penelitian. Ada beberapa cara agar dapat memperoleh pemahaman mengenai topic penelitian seperti :
a.       Menulis judul yang jelas
b.      Topik akan menuntun dan memberikan petunjuk atas apa yang akan kita teliti dan merancang judul yang baik terlebih dahulu sebelum menulis penelitian.
c.       Membuat sejelas mungkin dan menghindari pernyataan-pernyatan yang sudah mencangkup topik utama penelitian[5]

berikut akan penulis jelaskan langkah awal dan cara penulisan dalam pembuatan tinjauan pustaka, sebagai berikut :[6]
a.      Mencari informasi ke perpustakaan atau internet
b.      Menyiapkan butir-butir yang perlu dalam mencatat informasi dari pustaka, meliputi kelengkapan sumber informasi, kriteria informasi, cara mencatat sumber informasi dari internet, dan sebagainya.
c.      Menyiapkan kartu atau buku untuk mengumpulkan informasi yang relevan.
d.      Menyiapkan sistematika pengumpulan informasi.

Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa tahapan yang harus dilalui seorang peneliti. Machi dan McEvoy memformulasikan 6 (enam) langkah sukses dalam proses penyusunan tinjauan pustaka sebagaimana disarikan dalam Bagan 1.
Bagan 1 Proses penyusunan Tinjauan Pustaka menurut Machi dan McEvoy (2009)[7]




Langkah pertama, yakni melakukan pemilihan topic dengan memindai dari berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide terkait penelitian dengan kolega atau rekan peneliti atau dosen, kemudian fokus pada satu topik penelitian tertentu. Langkah selanjutnya mencari literature yang terkait dan relevan bagi penelitian kita termasuk literature empiris dan teoritis, dan selain itu juga mengembangkan pemahaman tentang berbagai terminologi dalam bidang yang akan dikaji.
Setelah menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam proses penyusunan tinjauan pustaka adalah mengembangkan argumen. Langkah ini merupakan langkah perencanaan dimana peneliti dituntut untuk mengembangkan argumen melalui 2 (dua) tahapan, yakni melakukan survei terhadap berbagai literatur yang telah dikumpulkan dan selanjuntnya mengkritisinya. Dua tipe argumen yang harus dikembangkan adalah: a) argumen temuan (argument of discovery), mengembangkan temuan yang memaparkan apa yang peneliti ketahui saat ini terkait bidang penelitian yang diminati; dan b) argumen dukungan (argument of advocacy), menganalisis dan mengkritisi pengetahuan yang didapat dari pengembangan argumen temuan guna menjawab masalah penelitian.
Langkah selanjutnya adalah melakukan survei dan kritik terhadap literatur-literatur berdasarkan kedua macam argumen yang telah kita kembangkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meninjau kembali berbagai pustaka yang ada terkait topik penelitian kita dan untuk melakukan penilaian secara kritis pada setiap literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang meliputi unsur-unsur penting dalam tiap penelitian, yakni latar belakang, tujuan, masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan dan rekomendasi.
Menulis tinjauan pustaka merupakan langkah terakhir dalam rangkaian proses penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan mengembangkan hasil análisis dan kritik terhadap berbagai literatur. Untuk menulisnya dapat dibuat kerangka detil terlebih dahulu yang antara lain mengidentifikasi tema-tema dan atau pola-pola yang muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya ke dalam bagian-bagian (headings) dan sub-sub bagian (subheadings) yang tersusun secara logis. Yang perlu diingat adalah melakukan síntesis untuk membangun pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun ulang setiap detil untuk menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis antar ide dan konsep. Untuk memudahkan penulisan tinjauan pustaka ini terdapat beberapa tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara sistematis sebagaimana disarikan dari Ary, Jacobs dan Sorensen (2010: 102) sebagai berikut:[8]
1.      Mulailah dengan studi-studi di bidang terkait yang paling akhir dimuat dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur ke terbitan-terbitan sebelumnya.
2.      Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk menetapkan apakah penelitian tersebut relevan dengan masalah penelitian atau tidak.
3.      Sebelum membuat catatan, baca – jelajahilah laporan tersebut dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.
4.      Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi dan disusun daripada lembaran kertas, amplop dan sebagainya.
5.      Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
6.      Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih dari satu referensi pada setiap kartu.
7.      Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata sendiri.
Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa sumber bacaan yang akan digunakan dalam tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, oleh karena nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Dan secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya. Dan sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.



BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian ini, dapat kita simpulkan bahwa pengertian tinjauan pustaka adalah meninjau kembali berbagai literatur yang telah di publikasikan oleh peneliti lain sebelumnya terkait topik penelitian yang akan kita teliti.
Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk menginformasikan kepada pembaca tentang penelitian-penelitan terdahulu. Hal ini berguna untuk menunjang topik penelitian yang akan kita teliti. Seperti menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada, mengisi celah-celah dalam penelitian sebelumnya, agar kita terhindar dari terjadinya pengulangan suatu penelitian yang dapat menyebabkan pemborosan mengenai waktu, tenaga dan biaya.
Proses penyusunan tinjauan pustaka sendiri meliputi 6 (enam) tahapan yang penting diikuti secara urut, yakni dimulai dari menentukan topik, mencari literatur terkait, mengembangkan argument, melakukan survey terhadap literatur terkait, mengkritisi literatur tersebut, dan menulis tinjauannya. Yang perlu diingat adalah bahwa tinjauan pustaka bukanlah sekedar daftar pustaka yang sekedar mendeskripsikan satu per satu publikasi atau hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. Lebih dari itu, tinjauan pustaka harus mampu memberikan ulasan kritis terhadap berbagai literatur tersebut sehingga dapat memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas penelitian yang hendak dikerjakan.



DAFTAR PUSTAKA
Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Latipah, Eva (2002) Metode Penelitian Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryanto. (2006). Kajian Pustaka (Materi Pelatihan PPKP dan PTK). Jakarta:Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti Depdiknas
Sylvia Saraswati.2009. Cara Mudah Menyusun Propsal, Skripsi,Tesis, Desertasi.—Cet.1.—Yogyakarta : ArRuzz Media
Taylor, Dena dan Margaret Procter. 2010. “The Literature Review: A Few Tips on Conducting It” dimuat dalam laman University Toronto Writing Center. ctl.utsc.utoronto.ca/twc/sites/default/files/LitReview.pdf
Teguh Budiharso.2009.Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah.—Cet.4.—Yogyakarta : Venus.
Titien Diah Soelistyarini pada file pdf, Pedoman Penyusunan Tinjauan Pustaka dalam Penelitian dan Penulisan Ilmiah, Universitas Airlangga.




[1] Dikutip oleh Titien Diah Soelistyarini pada file pdf Pedoman penyusunan tinjuan pustaka dalam penelitian dan penulisan ilmiah, Universitas Airlangga.
[2] Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, PT Buni Aksara, Jakarta 2012. Hlm. 139-140.
[3] Dra. Yanti Hamdiyati, cara membuat kajian pustaka,  disampaikan pada pelatihan penelitian tindakan kelas mgmp bandung . pdf. Bandung.2008
[5] Wilkinson dakan creswell, 2009:38 yang dikutip oleh Ramita Hapsari, dalam videonya yang di unggah di youtube,menyusun tinjauan pustaka penelitian komunikasi.mp4.
[6] Dra. Yanti Hamdiyati, cara membuat kajian pustaka ………
[7] Dikutip dari Titien diah soelistyarini ……..
[8] Dikutip dari Titien diah soelistyarini ……..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerolehan Semantik dalam Psikolinguistik oleh Cecep Jaenudin

MAKALAH Pemerolehan Semantik dalam Psikolinguistik Disusun guna memenuhi matakuliah Psikolinguistik Dosen Pengampu: Dr. Uki Sukiman, M.Ag Disusun oleh Cecep Jaenudin, S.Pd.I 1620411022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 Pemerolehan Semantik dalam Psikolinguistik A.       Pendahuluan Ferdinand de Saussure salah seorang ahli bahasa modern pernah mengatakan bahwa makna adalah "pengertian" atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Disamping itu ada juga yang menyatakan bahwa makna itu tidak lain daripada sesuatu/referen yang diacu oleh kata/leksem itu. Semantik merupakan salah satu objek garapan yang dibahas dalam linguistik, dalam istilah arab ini dikenal dengan Ilmu ad-Dilalah (ilmu yang mempelajari makna kata). Semantik secara bahasa berasal d...